BENTUK – BENTUK SURAT
1)
LURUS PENUH (Full Block Style)
2) BENTUK LURUS (BLOCK)
3)
BENTUK
SETENGAH LURUS
4) BENTUK BERTAKUK
Secara keseluruhan bentuk surat bertakuk (Idented Style) dan bentuk surat
setengah lurus tidak jauh berbeda . Perbedaannya hanya terletak pada cara
penulisan alamat tujuan. Penulisan alamat tujuan yang bergerigi inilah yang
disebut bertakuk.
Penulisan garis pertama alamat tujuan dimulai dari margin
kiri. Awal baris kedua dimulai setelah masuk lima hentakan dari awal baris
pertama. Awal baris ketiga dimulai setelah masuk lima hentakan dari awal baris
kedua; dan seterusnya
5)
Alinea Menggantung (Hanging Paragrafh Style)
Sesuai dengan namanya, alenia pada model ini memang
menggantung. Jika pada model lain awal alenia dimulai dari margin kiri atau
masuk lima hentakan ketik, pada model ini hanya awal alenia yang dimulai dari
margin kiri, sedangkan baris berikutnya masuk lima hentakan ketik dari margin
kiri.
6) Bentuk Resmi Indonesi
Lama (Official Style )
Bentuk resmi Indonesia lama memiliki penempatan
bagian-bagian surat yang khas. Bentuk surat berperihal ini dipakai oleh instansi pemerintah
dan masyarakat umum.
7) Bentuk Resmi Indonesia Baru (New Offical Style)
Bentuk resmi Indonesia baru ini
tidak jauh berbeda dengan bentuk resmi Indonesia lama. Pada bentuk ini
penulisan notasi tiga serangkai: nomor, lampiran, dan hal tetap pada posisinya,
yaitu di sebelah kiri atas. Demikian pula tanggal, tetap ditempatkan di sebelah
kanan atas.
Posisi alamat tujuan pada bentuk
resmi baru ini tidak sama dengan bentuk resmi lama. Alamat tujuan letaknya di
sebelah kiri, turun beberapa spasi dari isi perihal. Pengetikan nama kota tidak
masuk lima hentakan dari awal baris di atasnya.
Perbedaan lain terletak pad
penulisan salam penutup, nama organisasi yang mengeluarkan surat, nama
penadatangan, dan jabatan penanda tangan surat. Rangkaian penulisan bagian
surat itu tidak ditulis centering,
melainkan ditulis secara block.
Penulis : Adinda Margareta
Penulis : Adinda Margareta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar menggunakan hati nurani dan tidak mengandung SARA, SEX, dan Politik.